Kamis, 28 Mei 2009

RUJAK DAN GADO GADO BOK MARIYATI















Rujak cingur Bok Mariyati ini sudah cukup terkenal di kalangan penggemar rujak cingur di Surabaya. Dengan racikan petis yang khas rujak cingur Madura, menjadikan rujak ini memiliki ciri tersendiri.

Selain rujak cingur, warung bok Mariyati juga menyediakan menu gado-gado. Bumbu gado-gado bok Mariyati sangat istimewa. Halus dan Manis. Cocok untuk Anda yang suka dengan bumbu gado-gado yang cenderung manis.

Warung ini buka tengah hari. Menjelang sore, rujak dan gado-gado bok Mariyati sudah ludes diserbu pembeli

Lokasi : Jalan Jolotundo 57

SOTO AYAM DR SUTOMO





























Salah satu menu makanan yang sangat disukai di surabaya adalah soto ayam. soto ayam dapat dijumpai hampir di setiap sudut kota surabaya. mulai dari pkl dengan harga murah meriah sampai hotel bintang lima dengan harga bintangnya.

di pusat kota ada penjual soto ayam yang layak untuk dicoba, yaitu soto ayam dr sutomo. soto ayam dr. Sutomo terletak di jl. MH Thamrin. kuah sotonya yang mantap berkaldu, semakin gurih dipadu dengan bubuk koya. di sana dijual juga menu pendamping seperti sate jeroan ayam.

harga untuk soto dr sutomo ini sangatlah terjangkau. buka pagi mulai jam 07.00 sampai habis menjelang sore.

Lokasi : Jalan Dr Sutomo

LONTONG BALAP PAK CIPTO


warung pak cipto


Walaupun lokasinya tidak strategis, tetapi hal tersebut tidak mengurangi antusiasme dari para pelanggan lontong balap Pak Cipto ini. Pak Cipto berjualan lontong balap di jl. Gubeng Kertajaya Gg XV.
Selain taste-nya yang nggak kalah dengan lontong balap lainnya, harga lontong balap Pak Cipto juga termasuk miring. Ciri khasnya adalah sate kerang yg biasa disajikan pakai tusuk sate, di sini disajikan tanpa tusuk. Kerang tersebut langsung ditambahkan di tiap porsi lontong balap.
Penasaran? Silahkan mampir. Lontong balap Pak Cipto buka mulai pk 10.00 atau 11.00 siang sampai habis.

Lokasi : Jalan Gubeng Kertajaya XV

SOP KAKI SAPI H. MUNIR

Sampai juga di tenda kuning yg bertuliskan Sop Kaki Sapi H. Munir - Khas Jakarta. Parkiran didepannya tampak penuh. Beruntung ketika kami mengintip masuk, masih ada 1 meja yg cukup untuk kami berlima. Menu andalannya, so pasti Sup Kaki Sapi dong, tapi juga bisa pesen menu sate kambing. Sup Kaki Sapi Campur dipatok Rp 8.500,- sedangkan yg dengan tambahan sumsum dibanderol Rp 9.000,-


Tidak perlu menunggu lama, sekitar 10 menit kemudian sup sudah terhidang. Kaget ! Ternyata kuahnya berwarna kuning. Gw kira bening seperti sup daging yg biasa dimasak dirumah hehe *ndesooo.... Kaget lagi ! Abis di-aduk2 ternyata isinya gak cuma kikil melulu, tapi lengkap dgn potongan daging serta jeroan seperti paru dan babat. Plus irisan kentang, tomat dan serpihan krupuk emping (belinjo). Lalu disempurnakan dgn taburan bawang goreng yg aromanya makin selera makan terbit seketika.

Saya pun memberanikan diri menyeruput kuahnya. Hmm, rasa santannya legit & muantabh... mirip dgn kuah Laksa Betawi yg pernah saya cicipi di jalan Ngagel. Bedanya, kuah sop ini kaldu banget. A bit spicy, tapi dijamin ga bikin bibir merah kepedesan. Dagingnya empuk bahkan kikil & jeroannya sangat kompromi ketika dikunyah.


Sekilas, saya jadi ingat cotto makassar. Hanya kuahnya saja yg beda. Cocok juga makan sop kaki sapi ini ditemani dgn sepiring nasi biar lebih nendang. Dan walaupun secara default sop ini sudah dipersenjatai *halah* dgn taburan emping, lebih afdol lagi jika membeli sebungkus emping tambahan, remas halus dan taburkan lagi diatas sop ini. Wah.. hau jek sen cing ping wahai sobat Initialersku terkasih =D~

Overall.. very2 worth to try. Walaupun labelnya sop kaki sapi, tapi bisa juga pesen daging saja atau babat saja (ada ya yg mau gt ?). Tapi hati2 juga sobat, hidangan jenis ini rawan kolesterol tinggi, waspadalah.. waspadalah.. =P

Lokasi : Jalan Kupang Indah

RAWON SETAN


Rawon setan ini terletak di Jalan Embong Malang, persis di seberang Hotel JW Marriott, untuk lebih mudahnya cari saja Tunjungan Plaza di jalan Basuki Rahmat (kalo bangunan ini pasti dah penduduk sby dari tukang becak sampai sopir taxi tahu), teruusss aja lurus (ambil sisi sebelah kiri). Nanti kalau ada pertigaan lurus/kiri aja (kalau kanan ke Grahadi). Nah sampai deh di jalan Embong Malang, ambil sisi kanan dan pasang mata baik-baik.

Pada dasarnya Rawon Ini rasanya normal aja, engga ada bedanya ama Rawon buatan nyokap. Saat ngincip mencoba kuahnya..sluurrpp... ehmm taste-nya krasa rawon banget, bumbunya sedep dan kluweknya pas banget di lidah tapi engga ada yang istimewa, namun yang membuat beda adalah saat ngincip melahap dagingnya, dagingnya empuk puk puk dan berukuran gedheee, entah itu daging di presto atau apa, masih segar tapi lembut seratnya.

Lokasi : Jalan Embong Malang

Rabu, 27 Mei 2009

RUJAK CINGUR


Inilah makanan paling khas Jawa Timur, yakni rujak cingur. Selain menjadi makanan heritage alias warisan budaya kuliner masyarakat setempat, semua orang sepakat kalau rujak cingur merupakan salah satu simbol makanan Kota Pahlawan. Makanan yang juga populer lewat lagu Mus Mulyadi berjudul "Rek Ayo Rek" ini merupakan campuran dari buah-buahan, sekaligus rebusan sayur, tempe, tahu, lontong, cingur, dan bumbu rujak petis ditambah kerupuk. Sungguh perpaduan makanan yang kaya gizi, segar, dan nikmat.

Untuk jenis makanan ini kami sarankan Anda datang ke Rujak Cingur Embong Sawo yang dahulu terletak di Jalan Embong Gayam lapangan tenis. Kini warung itu menempati sebuah kios sederhana di depan Taman Apsari yang bersebelahan persis dengan Arca Joko Dolog.

Mengapa harus ke tempat ini? Salah satu alasannya, inilah tempat makan rujak cingur paling enak di Surabaya. Kalau merasa kurang yakin, uji lidah Anda makan rujak cingur di tempat lain, kemudian coba Rujak Cingur Embong Sawo, pasti kesan rasa yang Anda temukan berbeda.

Orang banyak memuji-muji rasa petisnya yang pas bagi lidah arek-arek, tapi kami merasakan bukan itu saja. Cingur yang diolah untuk rujak ini terasa empuk dan gurih. Kemudian pilihan sayur serta buah-buahannya pun tidak biasa. Ada rebusan bendoyo atau krai yang rasanya lembut dan manis yang mungkin jarang ditemukan di tempat penjual rujak cingur lain. Rujak Cingur Embong Sawo juga menyediakan pilihan lain seperti rujak tolet, yang petisnya didominasi oleh bawang putih goring. Selain itu, di tempat makan ini pelanggan bisa memilih rujak cingur dengan dua macam sajian. Tinggal pilih, matengan atau biasa. Rujak cingur matengan merupakan campuran rebusan sayur, tempe, tahu, dan cingur yang disajikan bersama sambal petis. Sementara itu yang biasa, merupakan sajian lengkap dengan buah-buahan, seperti nanas, kedondong, belimbing, mangga, dan lain-lain.

Meskipun kios rujak cingur ini terbilang kecil dan hanya mampu menampung kurang lebih 15 orang, pembeli datang ke sini silih berganti dan tampak tak pernah sepi, dari pejabat hingga selebritis. Wajar, karena Rujak Cingur Embong Sawo telah ada sejak lama. Menurut Nani, penjual Rujak Cingur Embong Sawo, usahanya itu telah dimulai sejak ibunya, Hajah Saemah sejak tahun 1970-an. Baru sejak tahun 2000 kios ini pindah ke tempatnya sekarang. Ia merupakan generasi kedua yang melanjutkan usaha orangtuanya.


RUJAK CINGUR EMBONG SAWO (LAPANGAN TENIS)
Depan Taman Apsari, sebelah Arca Joko Dolog, Surabaya.
Telp.: (031) 5049634.
Jam buka: 10.00-15.00 (setiap hari)
Kapasitas tempat duduk: sekitar 15 orang.
Kisaran harga: Rp. 5.000-Rp 10.000.

Selasa, 26 Mei 2009

G-WALK


G-Walk berlokasi di dalam sebuah perumahan mewah di wilayah Surabaya Barat, Citraland. Arahnya, ambil jalan yang menuju Pakuwon City, lempeng terus sampai Universitas Surabaya (Unesa), nah tinggal berbelok ke arah Unesa itu sudah masuk perumahan menuju G-Walk. Begitu sampai di Unesa jangan khawatir, karena terdapat petunjuk arah jalan menuju G-Walk.

G-Walk adalah kompleks restaurant dan cafe yang berjajar sepanjang beberapa puluh meter. Uniknya, ada dua kubu yang berseberangan. Kubu pertama adalah deretan cafe dengan suasana syahdu dan menyajikan beragam makanan modern, kubu kedua lebih banyak menjajakan makanan tradisional baik yang sudah sedikit dimodifikasi maupun yang masih kental rasa lokalnya. Jika kubu pertama memperkaya meja-meja dengan keremangan lilin, kubu kedua lebih suka menggunakan neon sebagai penerangan. Kubu yang terakhir ini ditempatkan persis di depan pasar modern milik Citraland. Tapi jangan salah, kubu tradisional juga banyak diserbu pengunjung.


Lokasi : Perumahan Citraland, Pakuwon City